11 Januari 2013

Indonesia - China Bahas Kerjasama Teknologi Pesawat Tanpa Awak dan Sistem Pertahanan Elektronik

11 Januari 2013


Selain melanjutkan kerjasama alih teknologi rudal C-705, Indonesia dan China berencana memperluas kerjasama teknologi dalam bidang UAV dan sistem pertahanan elektronik (photo : XAirforces)

Indonesia-china perluas kerja sama pertahanan

Beijing, (ANTARA Bengkulu) - Indonesia dan Republik Rakyat China sepakat memperluas kerja sama pertahanan untuk meningkatkan profesionalisme angkatan bersenjata kedua negara, hubungan lebih baik kedua pihak serta guna mendukung stabilitas keamanan kawasan khususnya di Asia.
   
Demikian pokok bahasan dalam Forum ke-5 Konsultasi Pertahanan Indonesia-China di Beijing, Kamis. Dalam forum itu, delegasi Indonesia dipimpin Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sedangkan delegasi China dipimpin Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata China Letnan Jenderal Qi Jian Guo.
        
Dalam dokumen resmi yang diterima ANTARA di Beijing, dalam pertemuan tertutup itu dibahas berbagai kerja sama pertahanan yang telah dijalin dan akan dilakukan di masa depan oleh kedua negara.
        
Sejak Forum Konsultasi Pertahanan Indonesia-China dibentuk pada 2007 berbagai kerja sama telah dilakukan kedua negara seperti pendidikan perwira, latihan bersama pasukan khusus kedua negara, pelatihan pilot pesawat tempur Sukhoi TNI-Angkatan Udara, kerja sama industri pertahanan dan pembelian sejumlah alat utama sistem senjata.
        
Untuk bidang pendidikan dan pertukaran perwira, sejak 1967 sudah 107 personel militer Indonesia yang belajar di China. Saat ini tercatat 12 orang perwira militer Indonesia yang belajar di China, demikian dikutip dari dokumen itu.
        
Sedangkan China hingga kini telah mengirimkan delapan orang perwira militernya.
        
Untuk latihan bersama, Indonesia dan China telah dua kali menggelar latihan bersama antara Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dengan Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata China (People's Liberation Army/PLA) dengan sandi "Sharp Knife".
        
Kerja sama antarpasukan khusus dalam penanggulangan terorisme, akan terus ditingkatkan dan diperluas. Kedepan mungkin dapat dilakukan latihan bersama untuk menghadapi ancaman non tradisional seperti penanggulangan bencana alam, demikian sperti dikutip dalam dokumen itu.
        
Sedangkan dalam bidang industri pertahanan kedua negara telah sepakat untuk memproduksi bersama rudal C-705. Hingga kini Indonesia dan China masih membahas proses pelaksanaan alih teknologi dalam pembuatan rudal C-705.
        
Selain C-705 Indonesia dan China akan membahas lebih lanjut alih teknologi pesawat tanpa awak, serta sistem pertahanan elektronik
   
Forum ke-5 Konsultasi pertahanan Indonesia-China, yang berlangsung hingga Kamis petang juga dibahas berbagai perkembangan situasi keamanan regional khususnya di Asia Pasifik, termasuk isu di Laut China Timur dan Laut China Selatan. (ant)

(Antara)

5 komentar:

  1. Mantapkan kerja sama dibidang militer antara Indonesia dg Cina, kedepan diperluas alutsista peroketan dan UAV dibidang militer. Slamat TNI

    BalasHapus
  2. mantap,setuju sekali gan..make good realitionshift dgn China bidang pertahanan..saya ikhlas banget..USA+sekutu no way..!!!!

    BalasHapus
  3. Kalau bisa Ind mencontoh AS dlm pembuatan Bom UAV Texton "Battle Howk", dr hasil kejasama Ind dg Cina yg berkenaan C-705 dan bisa dikembangkan spt bom UAV AS. Biaya pembuatan UAV AS murah, ttp hasilnya lawan mengalami kerugian besar alutsistanya yg mahal.Slamat utk TNI.

    BalasHapus
  4. Butuh penghasilan lebih? yuk bergabung bersama kami di Anapoker
    minimal deposit hanya 10rb dan proses yang kurang dari 3 menit!
    tunggu apa lagi segera bergabung bersama kami dan nikmati promo menariknya !!

    Contact Kami :
    BBM : D8B84EE1 / AGENS128
    Line id : agens1288
    WhatsApp : 085222555128

    BalasHapus